Kegiatan Business Day di Sekolah: Jualan Makanan

Daftar Isi

Salah satu kegiatan yang ditunggu anak-anak menjelang liburan sekolah adalah: Market Day! Karena selama hampir sepekan anak-anak akan bergantian peran menjadi pembeli dan penjual.

Sebenarnya disebut "business day" sih kalau di sekolah, tapi karena anak-anak saya lebih akrab dengan "market day" jadi kita gunakan 2 istilah ini dan merujuk pada hal yang sama. Barang yang akan dijual di kegiatan ini berupa makanan dan minuman sehat, juga hasil karya anak-anak dalam kegiatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Profil Pelajar Rahmatan Lil Alamin (P5PPRA).

Untuk kegiatan ini, orang tua juga ikut berperan membantu menyiapkan menu yang akan dijual. 

Persiapan Market Day: Memilih Menu dan Perlengkapan

Korlas (koordinator kelas) pun mengumpulkan wali murid untuk menyampaikan hasil rapat sekaligus menyiapkan perlengkapan business day kelas kami. Tiap kelas dibagi menjadi 3 kelompok dan tiap kelompok membuat 1 menu makanan berat, 1 menu makanan ringan, dan 1 menu minuman. Setelah berdiskusi panjang, kami memutuskan menu yang akan kami jual berupa: Bakso Kuah, Rice Bowl Teriyaki, dan Nasi Ayam Geprek untuk menu makanan berat. Menu makanan ringan kami memilih risoles, donat, dan puding. Lalu minumannya berupa es jeruk, es teller dan jus buah.

Masing-masing orang tua juga memberikan "suntikan modal" dengan nominal yang sama. Modal ini akan diberikan kepada penanggung jawab (PJ) menu dengan akad menu makanan berat @4ribu dan akan dijual @5ribu, makanan ringan dan minuman @2ribu dan akan dijual @3ribu sehingga setiap menu mendapatkan laba @1ribu.

Biasanya, orang tua menganggap kegiatan ini sebagai "ladang sedekah" dan "itung-itung nyenengin anak" karena biasanya modal yang diberikan tidak cukup, atau sebenarnya cukup tapi memilih untuk membuat yang lebih baik untuk anak-anak.

"Pokoknya buat seseruan anak aja, apalagi anak-anak sendiri yang akan makan, jadi harus yang terbaik, bukan nyari keuntungan tapi nyari pengalaman buat mereka," kurang lebih seperti itu yang ada di benak para orang tua.

Menuju hari H, kami berkoordinasi via WAG kelompok, memantau perkembangan dan saling membantu jika ada PJ yang membutuhkan bantuan.

Hari H: Business Day Super Seru!

Hari H, kami bersiap di pagi hari. Wali kelas pun sudah menugaskan beberapa anak untuk ikut menjaga stand dengan pendampingan dari perwakilan orang tua. Anak-anak yang lain berperan sebagai "penerima tamu" yang mempersilakan kelas lain untuk berbelanja.

Oh ya, sistem business day-nya berjenjang mulai kelas 1-5. Tiap hari 1 jenjang kelas bertugas berjualan, dan jenjang kelas lainnya menjadi pembeli. Anak-anak dibekali uang untuk belanja di arena market day, untuk sementara bunda libur menyiapkan bekal.

Manfaat Kegiatan Business Day

Sedikitnya, ada 3 manfaat dari kegiatan business day yang diadakan di sekolah

Pengamalan Sila Pancasila: Gotong Royong

Anak-anak (sekaligus orang tuanya) saling bekerja sama untuk mensukseskan kegiatan. Masing-masing kelompok saling bahu-membahu dan gotong royong menyiapkan menu yang sudah dipilih untuk dijual di area business day oleh anak-anak dan pendamping.

Literasi Numerasi

Kegiatan market day juga akan menambah pemahaman anak terutama dalam literasi Numerasi. Anak-anak menghitung barang yang akan dijual, menghitung barang yang sisa jika ada, menghitung kembalian, dll. 

Literasi Finansial

Manfaat yang tak kalah penting, anak-anak mulai memahami bahwa untuk mendapatkan uang itu tidak mudah. Mereka mendapatkan laba dari hasil jualan pun bukan tanpa usaha keras. Proses dari menyiapkan hingga menghitung laba menjadi pelajaran bagi anak-anak untuk mengatur uang: mana untuk dibelanjakan, untuk ditabung, dll.

Semuanya tentu dengan pendampingan orang tua di rumah dan guru di sekolah.

Oh ya, begitu selesai market day, Kakak S bilang masih ingin ada lagi. Seru, katanya.

Iya, memang seru! Seseru orang tua yang menyiapkan menu makanannya juga. Hihi. Seru dan asyik!

Semoga bermanfaat, 

Salam,