Kemah Kelas 5 SD di Bali Outbound & Farmstay (BOF)
Kemah Itu Menyenangkan
Hari Kamis tanggal 3 Oktober 2024, saat pulang sekolah aku dan teman satu regu ku bersiap – siap untuk kemah besok hari Jumat tanggal 4 oktober 2024.
Pagi jam 07.00 harus sudah ada di sekolah untuk persiapan berangkat ke bumi perkemahan. Sebelum berangkat ke bumi perkemahan kita di absen oleh pendamping dan ketua regu, kalau sudah lengkap tinggal nunggu regu lain yang belum lengkap. Kalau semua sudah siap kita akan berangkat ke bumi perkemahan dengan bemo/angkot.
Sesampainya di sana kita semua makan terlebih dahulu sebelum membangun tenda. Setelah selasai makan kita satu regu membangun tenda.
Setelah membangun tenda ada kegiatan. Materi 1 adalah tentang kemuhammadiahan, setelah materi 1 materi 2 adalah tali – temali. Setelah materi 2 kita semua makan siang, setelah makan siang kita upacara pembukaan. Setelah itu kita istirahat dan persiapan pentas seni.
Malam hari kami pentas seni. Regu kami menampilkan tari "Manuk Dadali". Kami pakai seragam kaus dan jilbab warna hitam, kain batik, selendang, dan hiasan kepala. Kami sudah sering latihan tapi waktu di panggung jadi kurang kompak. Kata Bunda tidak apa-apa, namanya belajar untuk berani tampil.
Setelah pentas seni, kami istirahat dan pagi harinya melanjutkan kegiatan. Oh ya, regu kami dapat juara sebagai regu dengan tenda paling rapi. Aku senang sekali bisa ikut kemah bersama teman-temanku.
(Cerita Hasna, dengan sedikit revisi oleh Bunda)
Pengalaman Seru Pertama Kali Kemah
Assalamu'alaikum, Ay/Bun! Setelah baca cerita Kakak H, sekarang diambil alih Bunda lagi. Kemah PERJUSA (Perkemahan Jumat-Sabtu) ini menjadi kegiatan yang penuh kenangan terutama bagi Kakak H. Kegiatan akan diadakan di Bali Outbound & Farmstay (BOF) Baturiti Bedugul. Camping ground dengan fasilitas lengkap dengan pemandangan alam yang memukau dan udara yang segar khas pegunungan. Kombinasi sempurna untuk acara kemah dan penyegaran.
Jauh-jauh hari, wali kelas juga sudah memberi informasi terkait kegiatan kemah. "Kalau nggak ikut kemah, rugi banget deh sekolah di sini," kata beliau sembari berkelakar yang bikin anak-anak makin penasaran.
Para ibu pun tak kalah heboh ikut membantu menyiapkan berbagai keperluan anak. Setiap pekan anak-anak berlatih tari untuk penampilan regu di malam pentas seni. Selain itu, juga menyiapkan keperluan lain yang harus dibawa oleh anak-anak.
Biarkan Anak Belajar Mandiri
Bagi kami, tak masalah ketika anak diberi beban sedikit lebih dari biasanya. Misalnya ketika kemah anak-anak harus membawa berbagai peralatan. Tak harus orang tuanya yang turun tangan, kecuali untuk hal-hal yang memang tidak bisa dihandle oleh anak-anak.
Saya ingat sekali perkataan bapak dulu ketika saya kemah, "kemah itu belajar untuk mandiri, hidup jauh dari orang tua, nggak perlu lah Bapak jenguk-jenguk ke sana. Tempat kemahnya juga dekat ini."
Maka saya pun berprinsip seperti beliau. Meskipun kondisi saat saya sekolah dengan kondisi sekarang sangat jauh berbeda, tujuan kegiatan Pramuka terutama kemah kurang lebih masih sama. Hanya saja, anak-anak tak harus masak sendiri, urusan Mandi , Cuci, Kakus (MCK) pun sudah disediakan oleh pihak pengelola. Praktis anak-anak tinggal membawa perlengkapan sesuai instruksi, dan mengikuti arahan dari pembinanya.
Pihak sekolah pun menekankan bagi para orang tua, boleh mengunjungi area perkemahan dan menonton acara pentas seni. Setelah itu, tidak boleh ikut menginap di sekitar area perkemahan. Jika akan menginap di Bedugul, dimohon untuk mencari tempat lain. Sebenarnya, ingin ikut camping juga di Bedugul sekalian refreshing, tapi jadwal Ayah dan Kakak S juga tidak klop, kebetulan saya pun ada kegiatan di hari Sabtu, otomatis tidak bisa ikut ke sana.
Sounding tentang Kemah dengan Kakak H
"Kak, nanti kalau kemah teman-temanmu dijenguk tapi kamu nggak, gimana?"
"Nggak apa-apa lah Bun. Kata Ayah sama Bunda kemah itu belajar hidup mandiri?"
"Iya betul."
"Yaudah nggak apa-apa nggak dijenguk."
"Iya loh, biar Kakak puas juga full kegiatan sama teman-teman."
Alhamdulillah, Kakak H tak masalah, kami telah sepakat untuk tidak terlibat saat hari H. Untuk persiapan, masih dipantau dan dibantu untuk hal-hal yang perlu di-assist orang tua.
Kami pastikan perlengkapannya sudah lengkap dan sesuai dengan daftar dari sekolah, kondisinya sehat, membawa makanan ringan pribadi, obat-obatan yang diperlukan, dll. Bismillahirrahmanirrahim, kami titipkan anak-anak ke para guru di sekolah, kami support dengan doa dari rumah.
Alhamdulillah, kemah berlangsung dengan lancar. Esoknya malah anak-anak pulang lebih awal dibanding perkiraan. Mungkin karena turun gunung, ya.. jadi lebih cepat. Hehehe.
Saat ditanya bagaimana kesannya dengan kegiatan kemah, Kakak H menjawab dengan antusias kalau kemah itu menyenangkan. Dan dia pun tidak merasa sedih saat melihat teman-temannya dijenguk orang tua. Dia bilang karena memang sudah kesepakatan (untuk tidak dijenguk) dan banyak teman yang tidak dijenguk juga. Malah jadi pengen kemah lagi, katanya. Hm..
Terima kasih kepada teman-teman 1 regu, pembina regu, Mama-mama regu Kembang Sepatu, seluruh pembina, dan semua yang telah berpartisipasi dalam kegiatan kemah Perjusa di Bali Outbond and Farmstay. Jazakumullah Khairan, Allah yang membalas kebaikan semuanya.
Ayah/Bunda punya pengalaman serupa? Sharing yuk!
Semoga bermanfaat,
Salam,
Posting Komentar
Mohon untuk tidak menyematkan link hidup dan spamming lainnya. Jika tetap ada akan saya hapus.
Salam,