Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Produktif Ngonten di Pelosok Daerah

produktif ngonten di pelosok daerah

Mudik, Muara Rindu dan Mencipta Kenangan

Mudik adalah tradisi masyarakat Indonesia menjelang idulfitri. Setiap tahun, di saat libur dan cuti bersama idulfitri, adalah kesempatan emas untuk pulang ke kampung halaman. Meski bagi sebagian orang tradisi ini tidak bisa rutin dilakukan karena terkendala jadwal kerja dan jarak.

Ada yang belum pernah merasakan mudik? Cobalah sesekali ikut mudik ke kampung halaman orang lain, mencicipi suasana mudik dengan berbagai romantikanya.

Bagi kami, mudik adalah untuk melepas rindu setelah kurang lebih setahun tak berjumpa dengan orang tua dan keluarga. Momen ini juga untuk menciptakan kenangan menarik khususnya bagi anak-anak. Mereka merasakan pengalaman menumpang berbagai moda transportasi, mengalami beratnya perjalanan, merasakan bahagia saat bertemu kakek/nenek dan saudara-saudaranya, dan banyak kenangan lain bersama keluarga.

Bagi ibu rumah tangga yang hobi nulis di blog dan sedang belajar rajin ngonten di media sosial, momen mudik tak akan terlewatkan untuk sekalian mengumpulkan bahan konten. Nggak apa-apa dong ya, memanfaatkan berbagai peluang. Apalagi untuk bisa mudik, kami harus merogoh kocek cukup dalam. Yang penting ngonten-nya tetap memperhatikan etika.

ide ngonten di kampung halaman

Ide Ngonten Selama di Kampung Halaman

Buat para content creator, pastinya nggak akan melewatkan momen istimewa setahun sekali ini untuk bikin konten, bukan? Itung-itung sekali mendayung dua-tiga pulau terlampaui, ya. Mudik untuk melepas rindu kepada orang tua atau keluarga di kampung halaman sekaligus untuk mengumpulkan bahan ngonten biar cuan lagi, uhuk!

Nah, apa saja ide untuk konten kita di media sosial selama mudik? Yuk langsung cekidot ide ala Bunda The Kurnia. Ada 15 ide ngonten nih, yang sederhana tapi asyik. Sebenarnya masih banyak baget idenya tapi ntar lagi deh ya, kepanjangan nanti malah nggak jadi ngonten, sibuk milih yang mana dulu yang mau dikerjain.

1. Packing dan persiapan untuk mudik

Buat ibu-ibu apalagi yang punya anak banyak dan masih kecil-kecil, packing untuk mudik itu challenging banget. Mikirin gimana caranya agar pakaian dan segala keperluan yang akan dibawa mudik itu bisa masuk koper dan kalau bisa irit tempat. Nah, bisa juga nih bikin konten misalnya nyiasatin cara menyusun koper supaya isi lebih banyak, tips nyusun isi koper pakai vacuum bag, tips kategorisasi barang bawaan, dan banyak lagi yang bisa dieksplor. Baru persiapan aja udah bisa jadi banyak konten, kan?

2. Tips Hunting tiket pesawat murah, khususnya bagi yang mudik menggunakan pesawat terbang dan jarak jauh

Dulu, sebelum tinggal di luar Pulau Jawa, sekadar mudik antar kota dalam provinsi saja rasanya cukup menguras waktu, tenaga, dan kantong. Setelah tinggal di Bali, mudik itu jadi sesuatu yang “wah” dan harus disiapkan sematang mungkin khususnya urusan pendanaan.

Untuk bisa mudik dengan pesawat terbang, kami biasanya hunting tiket promo. Nah, bagi AyBun yang punya pengalaman serupa apalagi mudiknya lebih jauh dibanding kami, bisa tuh bagi tips-tips hunting tiket murah, atau keseruan mudik bersama anak-anak dengan berbagai moda transportasi.

3. Perjalanan Pulang Kampung PP dengan Segala Keseruannya

Perjalanan selalu meninggalkan cerita dalam setiap hati. Ada kisah manis, pahit, juga pengalaman atau hal-hal tak terduga yang ditemukan selama perjalanan. Terkadang banyak pengalaman berharga dari sedikit mengamati sekitar.

4. A Day in My Live versi di Kampung Halaman

Sudah di kampung halaman, pasti suasanya berbeda dengan di rantau, ya, AyBun. Cocok nih dibikin konten tema “A Day in My Live” versi hari pertama di kampung halaman. Bakalan seru sih, karena pasti jauh berbeda dengan rutinitas biasanya, dan anak-anak pun mendapat pengalaman baru.

5. Real Live di Rantau Vs di Kampung Halaman

Siapa nih yang tinggal di kota, lalu ketika pulang kampung harus ke sawah, nyuci di sungai, masak di tungku kayu bakar, dan segala hal yang khas pedesaan? Saya termasuk salah satunya. Mamak masih sering masak menggunakan tungku kayu bakar meskipun sejak saya masih kuliah sudah punya kompor gas. Biasanya beliau akan menyalakan api di tunggu pagi-pagi sambil menjerang air untuk minum dan mandi anak/cucu. Rumah pun terasa lebih hangat ketika tungku menyala. Maklum, kampung berada di pelosok pegunungan jadi udaranya dingin sekali.

6. Shalat Idulfitri di Masjid Masa Kecil

Kalau urusan ngonten saat hari H terutama shalat idulfitri, kita bisa memanfaatkan sesiapa yang sedang berhalangan shalat karena disunnahkan untuk tetap datang ke lokasi shalat. Jika tidak, manfaatkan tripod di beberapa sisi supaya hasilnya lebih oke. Biar nggak sekadar ngonten, bisa juga tuh hasil video/fotonya dibagi sebagai dokumentasi kegiatan idulfitri di masjid.

7. Sungkeman, dengan Kalimat Sungkeman ala Daerah Masing-masing

Ada yang nggak hafal teks sungkeman? Nah, bisa nih kalau bikin konten sungkemannya beneran pas lagi prosesi sungkem dan ucapannya juga direkam. Berani?

8. Silaturahim/Halal Bihalal Keluarga Besar

Selain syahdunya suara takbir dan shalat idulfitri di tanah kelahiran, bertemu dengan keluarga besar adalah saat yang dinanti. Umumnya, baru bisa ketemu dengan keluarga besar hanya saat idulfitri atau ketika ada hajatan

9. Ngonten Bareng Saudara Sepupu

Masih kompak dengan para sepupu? Kami banget, sih. Meskipun sekarang banyak yang sudah sibuk dengan keluarga masing-masing, tapi kalau ketemu masih seheboh dulu. Ngobrol ngalor-ngidul bahas apapun dan “haha-hihi” adalah mandatory saat ngumpul bareng mereka. Seru juga kan kalau bisa collabs bareng para sepupu bestie ini.

10. Menu khas Lebaran di Kampung Halaman

Umumnya, menu khas lebaran adalah lontong/ketupat dengan opor ayam, sambal goreng, rendang, dan kerupuk. Namun di daerah saya justru berbeda. Menu paling umum adalah bistik daging, nasi biasa, sayuran pelengkapnya pun suka-suka si Tuan rumah. Terkadang sayur pecel, tumisan, atau lalapan dan ditambah menu lain sesuai selera masing-masing. Kalau di tempat kalian gimana? Menarik juga kan untuk dijadikan konten?

11. Napak Tilas Tempat Bermain Masa Kecil

Hayo, siapa suka senyum-senyum sendiri tiap lewat tempat-tempat yang dulu jadi tempat bermain? Yuk, bikin konten napak tilas. Lebih seru lagi kalau beneran ketemu sama teman masa kecil saat sedang ngonten. Asal jangan ketemu sama mantan aja sih, eh gimana.

12. Nostalgia Bareng Teman SD yang Sama-sama Mudik

Ketemu teman-teman SD yang sedang sama-sama mudik pasti menyengkan. Banyak hal bisa diobrolin mulai dari kenangan masa kecil sampai anak-anak yang biasanya seusia. Seasyik itu, bukan?

13. Kuliner yang Ngangenin di Kampung

Saya yakin, setiap orang mudik pasti kangen dengan kuliner di kampung halaman. Jangan ragu untuk mengabadikan saat hunting kuliner dan perasaan membuncah saat menyantap lagi makanan yang sering dirindukan

14. Jelajah Tempat Wisata di Kampung Halaman

Meskipun sering bikin macet, eh maksudnya macet menuju tempat wisata, tapi mengunjungi destinasi wisata saat mudik itu worth banget. Sesuai lah ya sama effort yang dihabiskan untuk menuju ke sana. Jika tidak suka dengan tempat yang terlalu ramai, bisa memilih tempat lain yang bukan sedang happening sehingga pengunjung tidak membludak.

15. Keunikan Tempat Tinggal

Apa keunikan kampung halamanmu? Kalau bisa eksplor lebih jauh dan menemukan hal-hal menarik nan unik, pastinya cocok untuk dijadikan konten. Misalnya, di Wonosobo, kampung halaman saya, ada tradisi unik setelah shalat tarawih, lalu ada festival balon udara yang diadakan setiap idulfitri, dll.

Wah, ternyata dari momen mudik alias pulang kampung saja kita sudah punya banyak banget ide konten. Masih bisa tuh ditambah tentang oleh-oleh khas daerah mulai dari review sampai rekomendasi, tips buat yang ingin mengunjungi daerah tersebut, jalur-jalur alternatif, dll. Nahloh! Makin panjang nih daftar idenya.

Ih, idulfitri-nya udah berlalu. Hihi, iya, ini tuh pengalaman mudik kemarin yang baru sempat diceritakan. Nah, terkadang ada juga yang mudiknya setelah lebaran waktu liburan sekolah. Semoga idenya nanti bermanfaat buat yang belum mudik, atau buat mudik idulfitri tahun depan.

ngonten ria bersama IndiHome

Ngonten Bersama IndiHome di Pelosok Desa

Di kampung halaman saya, sinyal internet cukup memusingkan. Internet provider yang dulunya selalu lancar tiba-tiba hampir semuanya tidak terkoneksi dengan baik. Berkali-kali saya kerepotan ketika pulang kampung dan harus menyelesaikan beberapa pekerjaan sebagai freelancer dan membuat konten tulisan untuk blog. Jangankan membuka website dan media sosial, sekadar untuk akses Whatsapp sebagai sarana komunikasi paling penting pun sering mengalami kesulitan.

Entah apa yang dialami oleh internet provider tersebut sehingga jadi semacam ini. Biasanya, ketika membutuhkan akses internet tanpa hambatan, saya harus pergi ke sawah yang lokasinya lebih tinggi dari permukiman penduduk, menuju desa sebelah (tapi terkadang juga tak jauh berbeda), atau menuju kota kabupaten. Beruntung, meski lokasi desa kami cukup blusukan alias pelosok desa, tapi akses menuju kota kecamatan dan kabupaten cukup mudah, hanya saja jalannya naik/turun dan berkelok-kelok. Bagi yang tidak terbiasa, jalanan itu lumayan mengerikan.

Oh ya, lokasi desa saya memang berada di pegunungan, tapi sebelum masuk desa ada jalan menurun. Seperti berada di ceruk di balik bukit. Mungkin salah satu penyebab susahnya akses internet adalah karena hal ini.

“Kalau HP-nya susah sinyal, pakai Wi-Fi sini aja, Mbak,” kata adik sepupuku saat kami berkunjung ke rumahnya dan membahas internet yang sinyalnya kembang kempis.

“Wah, ada Wi-Fi, sekarang? Pakai apa?” tanyaku takjub

“IndiHome, Mbak.”

Jujur, saya terkejut mendapati kenyataan bahwa di desaku itu sudah ada akses IndiHome dari Telkom Indonesia dengan jargon-nya “Internetnya Indonesial” itu.

“Sinyalnya bagus?” tanyaku masih mencoba mengorek info, masih belum yakin sepenuhnya.

“Bagus, dong. Dipakai serumah.”

Kedua kalinya saya speechless karena di rumah itu ada kurang lebih 6 ponsel dan 2 laptop. Wow! Canggih juga, nih! Pekikku dalam hati.

“Kalau di tempat Pakdhe, nanti bisa minta Wi-Fi ke Om E,” lanjut adik sepupu menyarankan untuk meminta akses Wi-Fi IndiHome kepada Om E yang rumahnya bersebelahan dengan rumah bapak.

“Ternyata banyak juga yang pakai, ya?”

“Iya Mbak, ada beberapa yang pakai. Keren lah Telkom Indonesia, makin menjangkau daerah pelosok seperti tempat kita ini.”

“Betul. Membantu banget kalau sampai di pedesaan begini akses internetnya mudah. Bisa bermanfaat buat anak sekolah, UMKM, juga para content creator, atau emak-emak yang meskipun lagi pulang kampung tapi tetap pengen produktif. Hahaha!”

Semuanya tergelak, ikut bangga dan puas dengan layanan indiHome, internetnya Indonesia yang menjangkau pelosok daerah. Terima kasih, IndiHome dan Telkom Indonesia. 

Nggak ada alasan lagi nggak produktif ngonten saat di kampung halaman, bukan?

Semoga bermanfaat,

Salam,


2 komentar untuk "Produktif Ngonten di Pelosok Daerah"

  1. Waa keren ide-ide kontennya!. Makin seru kalo internet lancar ya Bund. Nulis-nulis jadi semangat 😍.

    BalasHapus