Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Tips Ngeblog Seru Bareng Anak


Assalamu'alaikum, Ayah-Bunda dan calon orang tua 😉

Memiliki hobi yang sama dengan anak, pasti akan lebih mengasyikkan, bukan? Tak perlu berdebat milih tujuan saat akan bepergian, seru menghabiskan waktu bersama, dan hal-hal kecil lainnya.  Apalagi bagi Ayah/Bunda, berasa punya 'partner in crime' baru.

Salah satu yang saya amati sejak lama adalah hobi (atau sebutlah profesi) penulis atau blogger yang disandang oleh seseorang, akankah anaknya juga memiliki hobi yang sama dan mengikuti jejak orang tuanya? Sama seperti hobi dan profesi lainnya, passion anak bisa berbeda dengan orang tuanya. Tak perlu dipaksakan, melainkan kita arahkan.

Namun karena saya senang jika anak-anak punya hobi yang sama dengan saya, maka saya mengamati para ibu blogger dan penulis yang anaknya juga mengikuti jejaknya.

Saya juga mengumpulkan informasi dari mereka seputar bagaimana caranya anak-anak memiliki hobi yang sama dengan orang tuanya. Diantara yang 'wawancara singkat' adalah bloger dan penulis hits Semarang, Mbak Dewi 'Dedew' Rieka dan Mbak Rahmi 'Mak Irits' Aziza.

Children see children do

Ayah-Bunda pastinya sudah sangat memahami ungkapan ini. Anak-anak ibarat kaset kosong yang akan merekam apa yang dilihat dan didengar. Mereka adalah peniru ulung. Maka jangan heran jika anak-anak menjadi duplikat orang tua atau yang mengasuhnya. Demikian juga dengan hal-hal yang dilakukan atau dicontohkan oleh orang tua di rumah. Otak bawah sadar mereka akan merekam semuanya. 

Nah, berdasarkan pengamatan dan ngobrol singkat dengan beberapa orang, saya simpulkan beberapa tips ngeblog supaya bisa ngeblog seru bareng anak.

1. Ajak Anak Cinta Buku Sejak Dini

Langkah pertama sebelum mengajarkan anak untuk bisa ngeblog adalah anak mencintai buku dan dunia membaca sejak dini. 
Sebenarnya ini fundamental sekali. Tak hanya  untuk tujuan supaya anak bisa ngeblog atau bisa ini-itu lainnya anak harus diajarkan untuk cinta buku dan baca.

Upayanya bisa dengan membacakan cerita, mengenalkan soft book atau berbagai macam jenis buku, memiliki quality time dengan membaca, memberikan buku sebagai hadiah, mengajak anak ke toko buku, dll. Setiap keluarga pasti punya cara sendiri, bukan? 

2. Sesuaikan dengan Kegiatan Sekolah

Adakah yang anaknya tidak mau melakukan sesuatu karena tidak diajarkan di sekolah? Ini persis Hasna. Oleh karena itu saya selalu mengaitkan banyak hal dengan apa yang diajarkan bundanya di sekolah, supaya dia pun mau terus 'bermain'.

Seperti Mbak Rahmi yang mengenalkan laptop kepada Thifa, anaknya saat belajar membaca. Seru juga nih, belajar membaca pakai laptop, biar sesekali anak refreshing, nggak bosan baca/tulis di kertas saja.

3. Setelah Anak Bisa Baca/tulis, Ajak Menulis Diary

"Aku nggak suka kalau Umi lagi marah. Aku sedih."
Kalimat ini pernah saya jumpai dari buku yang tergeletak di ruangan ngaji Murabbiyahku saat kuliah. Tak lain tak bukan, itu adalah coretan dari anak beliau yang sudah duduk di bangku sekolah dasar. 

Sejak saat itu saya selalu berpikir kalau anak-anak juga butuh untuk diajak mengungkapkan perasaannya melalui tulisan.  Mungkin cara ini bisa juga jadi media semacam buku sambung sekolah dengan wali murid.

4. Ajari Anak Bercerita

Langkah ini dilakukan Mbak Dedew terhadap Nai, anak pertamanya. Hasilnya keren! Nai sudah menghasilkan karya berupa buku dan sering menjuarai lomba-lomba literasi.

Setelah anak merasa nyaman dengan aktivitasnya bercerita atau curhat di buku harian, langkah selanjutnya adalah mengajarkan teknik bercerita agar tulisannya layak dibaca. Tentunya dengan bahasa yang mudah dimengerti anak-anak.

5. Ngeblog Bareng

Setelah anak bisa menulis cerita dengan baik, ajarkan ngeblog. Pastinya untuk anak-anak harus dibatasi ya, penggunaan media digital atau screen time-nya. Antisipasi juga kalau jadi berebut laptop dengan bundanya. Ups!

Intinya, kalau untuk anak-anak, orang dewasa yang harus tarik ulur meski menguji kesabaran. Jika memang anak memiliki passion di dunia tulis menulis, kewajiban kita untuk mengarahkannya. Jika tidak, tetap harus diajarkan sebagai bekal basic skill, bukan menjadi ahli.

Berhubung saya merasakan banyak sekali manfaat ngeblog, mulai dari media curhat sampai media dapat cuan *eh ((yang terakhir cuma bonus aja ko, bukan tujuan utama)), maka saya akan mencoba memengaruhi anak-anak untuk menulis juga. 
Mohon doanya semoga lancar, ya.

Well, setiap tujuan apapun pasti akan dimulai dari langkah pertama. Sayangnya langkah pertama inilah yang biasanya paling berat. Jadi, mari siapkan mental untuk meniti langkah pertama dan 'bekal' untuk melanjutkan hingga tercapai tujuan.

Semoga bermanfaat,

Salam, 

2 komentar untuk "Tips Ngeblog Seru Bareng Anak"

  1. Nadia sejak kecil sudah aku biasakan suka baca alhamdhulilah sampe sekarang hobi baca sayangnya dia belum tertarik untuk nulis dan ngeblog. Lebih suka masak katanya hahaha

    BalasHapus
  2. Yus juga harus mulai dibacain buku nih, biar cinta baca

    BalasHapus