Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

I’m Muslim. I Said No Valentine Day

14 Februari, identik dengan sebuah perayaan anak muda yang berjudul ‘Valentine Day’ (VD) . Umumnya saat  VD kaum muda saling berbagi coklat, bunga, dan boneka kepada ‘orang terkasihnya’. Kenapa harus tanggal 14 Februari? Bukankah hari kasih saying itu setiap hari setiap saat?!. Yup! Memang VD yang ramai di bicarakan dan menjadi hari yang dinati-nanti di dunia ini hanyalah akal-akalan dan marketisasi dari budaya dan perayaan untuk mengenang hari meninggalnya Santo Valentinus. 

Sebagai seorang muslim, sudah seharusnya tidak hanya sekedar ikut-ikutan dengan budaya dan kebiasaan yang ada di masyarakat. Terlebih saat ini VD identik dengan kencan bersama pasangan (non halal). Tidak masalah kencan dengan pasangan asal sudah halal, bahkan bisa menjadi lading ibadah. Tapi bagi yang belum menikah, setan adalah temannya. Sekarang pun marak di mana-mana terjual bebas paket coklat bersama k*****dan b*r. Astaghfirullah, na’udzubillahi min dzalik. Semoga Allah menjaga kita dan anak cucu kita semua dari pengaruh setan.

Seperti yang dilansir oleh ROL, kaum muda sekarang semakin mudah mengumbar nafsu dan mengorbankan kesuciannya demi apa yang mereka sebut ‘cinta’ atau ‘suka sama suka’. Padahal seringkali yang menjadi korban adalah kaum perempuan yang menanggung malu dan aib berkepanjangan karena perempuan lah yang hamil dan melahirkan. Sedangkan laki-laki?! Bisa saja ia melarikan diri dari tanggung jawabnya terhada perbuatan yang telah ia perbuat.

Sekali lagi, bagi umat islam sebaiknya tidak ikut-ikutan merayakan VD. Jadikan setiap hari adalah hari kasih saying. Kasih saying terhadap keluarga, suami/istri, orang tua, anak, tetangga, sahabat, binatang, lingkungan, dll. 


#SayNoToValentineDay

#GEMAR

#GerakanMenutupAurat

Posting Komentar untuk "I’m Muslim. I Said No Valentine Day"