Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

My Wedding Dress


with Family
Helloowww sista…!!

Setelah kemarin bahas-bahas soal pernak-pernik nikah utamanya wedding makeup, dress sama dekorasinya, mau sedikit berbagi nih tentang dress di nikahanku sendiri (mungkin pernah cerita di tulisan sebelumnya, yang ini buat detailnya ajah J ). Telat juga sih, udah nikah tahun kemarin ngepost soal wedding dress baru sekarang. Hihi. Udah ah, capcuss aja ceritanya.

Konsep awalnya pengen banget punya baju pengantin sendiri,tapi akhirnya memutuskan cukup sewa saja dengan konsep pernikahan islami. Tetap jahit kebaya sih, tapi untuk dipakai tidak pas hari H.

Untuk busana nikah (akad dan resepsi) inginnya yang terkesan simple dan tidak pakai jarik. Ingin yang model gamis saja.  Jadilah ngubek-ubek
koleksi salon buat nyari yang ‘pas’. Ingin nuansa ungu tapi warna ungunya kurang cocok dengan selera. Suka warna biru tapi biru untuk nikahan sudah terlalu biasa. Merah marun juga. Eh, ternyata calon suami orangnya tinggi diatas rata-rata orang Indonesia (185cm) dan yang muat hanya baju warna emas dan warna perak. So, diputuskan memakai dua warna itu. Perak untuk akad nikah dan emas untuk resepsi. Tapi untuk akad nikahnya, mempelai pria pakai jas. 


gamis silver longgar  jilbab lebar. nice!
Gamis warna peraknya sesuai harapanku (yang awalnya ingin jahit seperti itu) yaitu gamis two pieces: gamis bahan satin silky yang lembut dan jatuh untuk innernya, dan gamis bukaan depan bahan brokat untuk outernya. Bagian bawah gamis mengembang (tapi bukan model seperti buasana orang Eropa). Sesuai dengan kesukaanku: simple.
Untuk model jilbabnya, kuserahkan kepada perias yang seorang aktivis dakwah juga. Hanya kusyaratkan untuk tidak membuat model jilbab yang terlalu ketat di leher atau dipakaikan jilbab gaul di kepala kemudian di bagian dada disampirkan helai jilbab yang lain. Ya, aku tidak menyukai model seperti itu, yang menurutku (perlu digarisbawahi: menurutku) kurang sesuai dengan kadiah berhijab. Allahua’lam. 


Alhamdulillah, hasilnya memuaskan. Dan untuk permintaanku ini, beliau menyiapkan banyak item:

1 dalaman jilbab pet
1 dalaman jilbab ninja
1 pasmina bahan shawl warna perak
1 jilbab segi empat sifon border warna putih
1 jilbab paris warna abu-abu muda
1 Jilbab panjang border tepi aksen emas dan perak
Aksesoris jilbab berupa bros kalung, head piece, bunga mawar dan ronce melati

Oia, yang kuingat step-step memakaikan jilbab untuk akad nikahnya seperti ini:
  1. Setelah dirias, pakaikan dalaman jilbab ninja lalu tumpuk dengan dalaman pet
  2. Pakaikan pashmina dengan model sebagian menggantung di kepala sebelah kiri (seperti model jilbab fatin saat ini, waktu itu model inneke/marshanda)
  3. Pakaikan jilbab putih untuk menutup bagian belakang kepala (dengan memakaikannya di tengah kepala, tidak menutupi pashmina bagian depan)
  4. Pakaikan jilbab paris abu-abu di bagian depan
  5. Pasang bunga mawar dengan berderet di bagian kiri kepala
  6. Pasang roncean melati yang berbentuk bando
  7. Tutup dengan jilbab panjang (pas kan supaya menutupi bagian belakang bunga dan bagian ujung melati
  8. Pasang headpiece di atas jilbab panjang
  9. Kenakan bros kalung di bawah leher
Cukup ribet sih, tapi kalau hasilnya syar’I dan memuaskan, Alhamdulillah sesuatu. 
detail jilbab untuk akad nikah

Untuk busana resepsi dengan nuansa kuning emas, ada beberapa layer baju: gamis inner bahan satin yang lembut dan jatuh akses lipit di perut agar bagian bawah mengembang, atasan bahan brokat, sabuk dari bahan brokat dan manik-manik, ‘ekor’ baju dari bahan brokat yang dihias payet di sepanjang kaiinya. Nah, sebenarnya ‘ekor’ inilah yang kurang kusuka. Tapi tetap kupakai karena kalau tidak mamakai item ini akan terlihat kurang chic. Semoga Allah mengampuni jika itu suatu kesalahan. Pastinya, ekor itu bukan bermaksud sombong atau niat yang lain.
With Golden Muslimah Wedding Dress. Chic!

Untuk jilbab, hanya menambah 1 jilbab paris kuning emas dan 1 ciput ninja kuning kunyit, dan 1 jilbab panjang kuning emas.
Memakai jilbab yang kedua ini tidak serumit yang pertama karena basic nya masih ada (mksudnya jilbab akad menjadi jilbab basicnya).
  1. Setelah akad nikah dan bunga rampainya selesai, yang dibuka hanya jilbab warna abu-abu dan putih.
  2. Kenakan ciput ninja
  3. Pasang jilbab paris kuning emas menutupi kepala dan dada
  4. Pasang bunga dan ronce melati
  5. Pasang jilbab panjang dan headpiece warna emas di sebelah kanan, menutupi tepian jilbab panjang
Lebih simple tapi hasilnya terlihat lebih rapi dan ringan. Alhamdulillah…. 
detail Jilbab untuk resepsi
Jilbab Syar'i untuk resepsi pernikahan


Untuk busana akad nikah ikhwan, pakai jas hitam, celana panjang hitam dan peci hitam ditambah kalung melati (ternyata kami sama-sama suka yang simple).

Untuk busana resepsi, dibuat model seperti pernikahan minang: atasan koko, celana panjang dan peci senada, selendang jarik untuk dipakaikan di pinggang dan kalung untuk hiasan. 
Busana resepsi Suami :*
Hasilnya, matching euy! Alhamdulillah… jadinya kami pun bias leluasa menebar senyum kepada tetamu yang hadir (halah!).
Kreasi baju pengantin muslim. Matching! hehehe

Selain itu, sengaja aku membuat satu stel kebaya warna merah marun (ternyata setelah nikah baru tersadar kebayanya terlalu blink-blink).
Kebaya semi modern marun, foto pake manekin

Me with my kebaya
Kebaya bahan tile warna maruun full furing cutting lancip di depan, dipadu rok klok (cutting rok nya ditambah bahan tile sisa kebaya) dan sabuk merah marun di pinggang. Masih bisa kupakai untuk datang ke kondangan pastinya, dengan resiko terlihat blink-blink. Tapi pede aja sih, toh sekarang banyak juga orang yang datang ke nikahan dengan busana yang tak kalah cantik dengan pengantin dan pengiringnya. 

Buat yang di Wonosobo, bisa banget tuh jahitin kebaya yang oke punya. jahitannya halus, rapi n dijamin nyaman banget dipakenya. itu sodara sendiri sih, tapi recommended abis!.
Tempatnya tuh di Desa Wonokromo Kec. Mojotengah ada Bu Siti, Mas Bari, Bu Toyibah sama mas Heri. satu lgi di Desa Kebrengan Kecamatan Mojotengah ada pak Nasrudin. Yuuk.. capcuss mau jahit sama jas buat pria nya juga bisa lho... *promodikit

That’s all, sista… be happy to create your own wedding dress! (kalo mau nyewa aja juga ga dosa ko, suer! Wkwkwk *kidding)   

Posting Komentar untuk "My Wedding Dress "