Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

PUTRI INDONESIA Vs JILBAB


-->
PUTRI INDONESIA Vs JILBAB
By Arina Mabruroh*
Di belahan dunia yang lain dari Indonesia, muncul berbagai kisah muslimah yang dengan gigih dan sangat keras memperjuangkan dan mempertahankan haknya untuk bisa menutup aurat dalam kesehariannya.
Namun di Indonesia yang terjadi justru sebaliknya. Muslimah dengan bangga menanggalkan busana muslimahnya demi sebuah perbudakan materi; demi sebuah hegemoni dunia yang berujung dalam kontes-kontes semu membawa kemaksiatan.
Anehnya, justru agenda-agenda seperti inilah yang sering menjadi perhatian sebagian besar masyarakat Indonesia.
Masih hangat perbincangan mengenai kedatangan Maria Ozawa sang bintang umbar aurat ke Indonesia yang tentu saja tak pelak menuai kontroversi.
meskipun kedatangan Miyabi tersebut dibatalkan namun telah menggoreskkan perih bagi sebagian masyarakat yang sadar bahwa tanpa dia datang ke Indonesia pun dampak negatifnya muncul di mana-mana. Mulai dari gambarnya yang semakin banyak dicari, sampai anak remaja bahkan anak kecil yang juga mengelu-elukannya.
Padahal, bangsa Indonesia sejatinya masih disibukkan dengan pemulihan pasca Gempabumi di Sumatera Barat yang belum genap satu bulan lamanya.
Lalu setelah berbagai macam hal tersebut, muncul lagi kontroversi dalam ajang pemilihan Putri Indonesia yang keberadaannya sering menjadi impian bagi perempuan-perempuan Indonesia.
Terpilihnya Qori Sandioriva sebagai Putri Indonesia 2009, menuai berbagai pro-kontra. Ribuan komentar menghiasi situs-situs internet, menjadi topic menarik yang dibicarakan masyarakat, ataupun menghiasi dunia entertaiment yang sarat dengan gosip;
sebagian besar mengecam tindakan Qori yang membawa nama Aceh tanpa membawa ciri khas calon Putri Indonesia perwakilan NAD: JILBAB.
Qori yang notabene adalah seorang muslimah dengan bangga dan entengnya mengatakan “Karena rambut adalah suatu keindahan dan saya bangga dengan keindahan” ketika dirinya ditanya oleh Host Pemilihan Putri Indonesia 2009.
Bukankah Allah Juga Maha Indah dan mencintai keindahan? Maka seharusnya tidak ada lagi alasan untuk menolak apa yang telah Allah syariatkan kepada manusia.
Seorang muslimah tidak akan kehilangan rambut indahnya dengan berjilbab, namun justru dirinya menjadi istimewa dan mulia karena tidak semua orang boleh menikmati keindahannya. Dialah indah yang terjaga, cantik yang sejatinya.
Apalagi, menurut Muhyidin (2008) banyak fungsi jilbab yang sebenarnya bisa dirasakan oleh setiap pemakainya antara lain:
  1. untuk menutup aurat
  2. untuk mempercantik diri
  3. untuk menjaga dan melindungi kesucian, kehormatan dan kemuliaannya sebagai seorang perempuan
  4. untuk menjaga identitas sebagai perempuan muslimah yang membedakannya dengan perempuan lain
Sumber Hukum Kita adalah Al-Qur’an
MASALAH KORI MEMANG HAK QORI SENDIRI, BAGI KITA HANYA MEMPERMASALAHKN AKIBAT YANG DI TIMBULKANNYA, SEMAKIN BANYAK YANG PROTES MAKA MENIMBULKAN EFEK JERA SEHINGGA BAGI MUNCULNYA QORI QORI BERIKUTNYA DIA PERLU BERFIKIR SEBELUM BERBUAT, MARI PROTES SEBANYAK2NYA, UNTUK MENCEGAH QORI2 YANG LAIN UNTUK BERTINDAK GEGABAH, DALAM HAL INI KITA TELAH MELAKSANAKAN NAHI MUNGKAR, SEBAB BATU YANG SUDAH JATUH KE KOLAM TAK PERLU DI PERMASALAHKAN NAMUN KITA TELITI RIAK YANG DI TIMBULKAN.
QORI YANG SUDAH TERLANJUR BIARKAN SAJA, NAMUN SELAMATKAN GENERASI BERIKUTNYA, KALAU KITA TDK PROTES, MAKA HAL SEPERTI INI DIANGGAB BIASA OLEH GENERASI MUDA.
KALAU KATA ORANG KITA TELAT, BIARKAN SAJA, SEBAB YANG DILIHAT BERBUAT ATAU TIDAK, BUKAN LAMBAT ATAU CEPAT
KITA BELUM TENTU LEBIH BAIK, NAMUN MENCEGAH ORANG DARI LOBANG YANG PERNAH KITA LALUI ITU LEBIH BAIK
MUDHARAT YANG MENIMPAKU, JANGAN SAMPAI MENIMPAMU, ITULAH ARTI SAYANG….. WALLAHU A’LAM
JIKALAU BUKAN KARENA PERINTAH NAHI MUNKAR DARI ALLAH (QS 3:110), TENTU KITA TAK ADA KEPENTINGAN MENGOREKSI, JIKA BUKAN KARENA PERINTAH MENJADI RAHMAT UNTUK ALAM (QS 2:107) TENTU KITA AKAN CUEK2 SAJA, YANG BAIK ITU BELUM TENTU BENAR, MAKA MASIH ADA SALAHNYA, SEDANG YANG BENAR HARUS TDK ADA CELAH SALAHNYA. TOLAK UKUR SYARIAT ISLAM DI ACEH BUKA DARI TINGKAH OKNUMNYA MELAINKAN CARA BERHUKUM SUATU NEGERI MENURUT HUKUM ALLAH (QS 5:44,45,47) SELEBIHNYA TERSERAH, DUNIA INI SUATU PERMAINAN TUGAS KITA SBG WASIT (QS 2:143) SUDAH MENIUPKAN PLUIT DAN KARTU KUNING JANGAN SAMPAI MENJADI KARTU MERAH, MATI DLM KEADAAN FASIK, NAUZUBILLAH (emanyosha said on Rabu, Oktober 14, 2009, 0:02) (Surya online)
Subhanallah, ulasan di atas adalah sebuah komentar yang di post-kan oleh seseorang sebagai bentuk kepeduliannya terhadap saudaranya seiman. Dan menjadi pengingat bagi sesiapa yang membacanya bahwa sumber segala sumber hukum adalah al-Qur’an dan syariat tentu saja tidak bisa diterapkan sesuka hati atas dasar rasa nyaman dan tidak nyaman.
Terlepas dari masalah Qori yang hanya bisa kita ambil hikmahnya lalu diserahkan kembali semuanya kepada Allah, penulis menyarankan adanya tinjauan ulang terhadap ajang pemilihan Putri Indonesia karena selama ini, kebermanfaatannya msih belum dirasakan oleh banyak pihak.
Bahkan ajang ratu sejagad yang menjadi rujukan bagi seluruh Negara di dunia, perlu dipertanyakan kembali slogan Brain, Beauty and Behaviour nya. Benarkah ketiga hal tersebut yang benar-benar menjadi criteria terpilihnya seseorang atau hanya sebagai tameng dari ajang pencarian perempuan dengan fisik sempurna yang mau diperbudak dengan memamerkan auratnya di hadapan dunia? Na’udzubillahi min dzalik.
Wahai muslimah yang teguh di jalanNya, marilah senantiasa kita memohon pertolongan dan ampunan Allah atas segala dosa-dosa kita karena kita memang bukanlah makhluk yang suci tanpa dosa. Muslimah cantik yang sesungguhnya adalah beautiful mind, body and soul muslimah. Muslimah yang cantik karena kecerdasan wawasannya, karena jasadnya yang kuat sehingga mampu menanggung amanah umat, dan jiwanya yang selalu terisi dengan lantunan dzikir kepada Allah.
Andakah Muslimah itu? DITUNGGU!!!
Allahua’lam (Rien, dari berbagai Sumber)
* penulis adalah ketua kemuslimahan UKM INSANI UNDIP 2009

Posting Komentar untuk "PUTRI INDONESIA Vs JILBAB"